INFO SAHAM KEREN
Bagaimana cerita turnaround untuk industri nikel? Sebuah pertumbuhan yang lebih baik dari perkiraan ekonomi global harus memberikan cerita turnaround untuk harga nikel. Apakah ada alasan mendasar untuk harga nikel untuk rally? Ya ada. Catatan bahwa Indonesia adalah pemasok besar bijih nikel untuk nikel pig China industri besi (NPI). Bisa stockpile China dipertahankan jika Indonesia berhenti bijih nikel ekspor di 2014-2015?
Berlakunya peraturan nikel Pemerintah Indonesia melarang ekspor bijih di 2014-2015 akan menyakiti pemain pertambangan nikel kecil, terutama yang banyak melayani kepentingan industri NPI Cina. Dengan asumsi peraturan ini diterapkan secara ketat, ini memicu harga nikel utnuk naik sebagai psikologi pasar karena turunnya stock nikel. Jika tidak, harga nikel saat ini harus tetap stagnan di level saat ini karena tidak ada katalis yang kuat untuk nikel
Perhatikan bahwa output di Indonesia memberikan kontribusi ~ 20% untuk bijih nikel produksi tambang global dan outputnya sebagian besar diekspor ke Cina untuk lebih disempurnakan. Pasokan dan dinamika permintaan. Berdasarkan analisis industri Brook Hunt, nikel LME harga perkiraan untuk 2012 adalah USD18, 296/tonne (-20% yoy), sebelum berarah ke bawah untuk USD17, 398/tonne (-2% yoy) dan USD17, 416/tonne (+ 0,1% yoy). Kecenderungan harga ini terutama disebabkan oleh kelebihan pasokan lebih dari permintaan yang akan datang. Selama beberapa tahun terakhir (2005-2012 YTD), harga nikel telah sangat volatile. Tidak mungkin bagi harga nikel kembali ke harga tinggi dari USD54, 050/tonne mencapai selama puncak ledakan komoditas pada tahun 2007. Perhatikan bahwa pasca-puncak, harga nikel jatuh bebas dan mencapai USD8, 934/tonne kembali pada akhir 2008 di tengah krisis ekonomi global. Harga nikel saat ini ~ USD17, 000/tonne harus menyakiti margin pemain pertambangan nikel, mengingat harga minyak tetap apung selama 2 tahun terakhir sementara harga nikel mendekam selama satu tahun terakhir. Para pemain utama nikel terdaftar, Aneka Tambang (ANTM) dan Vale Indonesia (INCO) telah underperformed pasar sebesar 13% dan 27% secara ytd sebagian karena tekanan harga nikel. Kesabaran adalah suatu kebajikan teman! Mari berharap dan selalu mengantisipasi untuk cerita turnaround untuk perusahaan-perusahaan ini dalam waktu dekat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar